Dibatasi penghalang besar tembok kaca
Satu malam bercumbu gonggongan serigala
Terhanyut sungai air mata jauh bersama
Buta mencari nasi sesal menelan bubur
Aku, ular gurun fanatik penyedot lumpur
Membakar diri berbotol-botol tak peduli
Dingin. Panas. Tercekik benak gelap awani
Waktu seperti musuh, detik layaknya candu
Ke mana menit-menit cinta bersembunyi? Berlalu?
Melihat cermin terpantul lagi tembok kotor
Tangisan kecil bias alkohol, senyuman fana botol
Komentar
Tulis komentar baru