tanpa doa
kita adalah biji yang tertanam
hanya ditemani tanah gersang
dan angin yang berlalu
tak ada air turun dari langit
sekedar menjadi pelega dahaga
dan penyubur
tanpa doa
kita adalah kapal
tak bergerak di tengah lautan
tak ada tiupan angin yang menggerakkan layar
hanya gelap dan perasaan karam
tanpa doa
kita hanyalah seekor elang
terbang dengan matanya yang garang
hanya intaian kosong tanpa mangsa
tanpa doa
kita hanya bisa melangkah tanpa makna
Jendela Sastra
Komentar
selamat berdoa :)
selamat berdoa :)
amiin...
Amiin... Salam kenal mruhulessin
I like it..
penuh hikmat pun seluruh.
Luas membentang. membiru.
Zymbolyz 1
makasih dah mampir
Makasih dah mampir...salam kenal endrow noeh
Keterlibatan penulis
sajak ini berkutat pada wilayah jiwa penulis, penulis lebih menekankan ajakan (konteks: sosial yang terbangun dari kebiasaan pola hidup penulis) sedang dari kejiwaan sajak, sangat kental dengan ranah agamis, dalam pemilihan diksi, sajak ini sangatlah sederhana, dengan membangun metafora kekosongan jiwa sangat jelas terbaca, seperti pada bait:
tanpa doa
kita hanyalah seekor elang
terbang dengan matanya yang garang
hanya intaian kosong tanpa mangsa
dari bait tersebut penggambaran sebab akibat, terbangun
salam kreatif
terima kasih apresiasinya
Terima kasih atas apresiasinya atas kritiknya puisi ini terinspirasi dari kakak saya yg selalu mengingatkan untuk berdoa dan mendoakannya.semoga bermanfaat.salam kenal muh ali sarbini
Tulis komentar baru