Skip to Content

Tarian Jiwa 3(Malam itu aku denganmu wahai wanitaku)

Foto Soei Rusli

Serpihan puisi perempuan




Tercium hangat di batas malam ini

Tatap mataku terurai menyentuh

Seribu rentak nista

Terhenti dengan sebuah pesonamu

Di remang cahaya bilik

Dirimu hiasannya untukku

Dalam bunga Hati

Pada sisi ladang mengalir deras darahku

Pada sungai di tubuhmu

Dan pori-pori mengalir tenaga

Sentuhan kita berdua

Ukurlah langit bilik kita

Dan helaian rambutmu aku hitung tidak terhenti

Biar aku eja sampai fajar

Sayangku lihatlah dari tingkap

Bintang-bintang antarkan kita di pagi itu

Resah dan gelisahmu

Telah aku siram dengan tarian-tarianmu

Di rongga tulang kita

Wahai wanitaku

Gelombang gelora di dalam tubuhku

Aku bertarung dengan berahi

Pada bintang gemerlap aku menatap

Pada suara desahmu aku mengadu

Gejolakmu bangkit bulu romaku

Hawa asmara dari mulut

Pada Keibuan

Aku tertatih di bingkai-bingkai tubuh

Dari simbol tak berperisai

Putih tulangku kau jaga aku

Dengan sentak manja syairmu

Membui pesonamu

Asmaramu adalah pelantamu

Yang berhiasan manik manik

Corak kain di peraduanmu

Berahi aku teguk pada bait sajakmu

Hilang di masa yang gelap pada malam

Aku yang bersenandung

Dengan ramah gaibmu

Adalah jati diri aku lupa

Rentak kaki dengan gerencing

gelang kaki, sepuhan perak

Semarak malam kita

Bertatah dada di bunian syair di ujung malam

Pelatuk aku sunyi

Aku tersesat di malam itu

Di kamarmu yang remang-remang

Matamu bercahaya

Rindu dendam terfokus

Dari rikmenya

Seperti gurindam yang berseloka

Di pentas malam kita



Gurun 23092012


@hce Soei Rusli

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler