Pagi aku tatap matahari
Bulat seperti bola api
Terangi alam
Aku terdiam disini
Aku tatap dirimu
Penuh cemas
Oh mengapa kau diam
Tadi malam tanganku rebah dielok lekuk tubuh
Aku tatap bumi
Semakin tua,menderita berapa ribu tahun lagi
Kerena ulah penghuninya
Yang tamak
Aku tatap bayangku
Menghitam bersanggama di bumi
Aku turut tak terkejar
dan leleh
Aku tak dapat menatap Tuhanku
Engkau mahagaib
Punya segala roh ditanganmu
Pemilik alam raya
Salahkah aku bersyair
Bukan dari ayatMu
Tuhan
Aku tatap mimpiku
Hanya kau yang ada didalamnya
Mengepung diriku sebuah roman
Aku tatap kematian
Entah kapan datang
Tamatlah syair
Hanya untuk memujamu
Komentar
Tulis komentar baru