Telah Kuakrabi Sunyi
oleh edi sst
Setelah kau buat semalam begitu hidup
Pagi ini tak lagi kutemukan kau di sisiku
Kucari jejak-jejak telapakmu di jalan setapak
Menuju pokok trembesi mati di tepi kali
Hanya gemercik air dari tempat kau mandi
“Membasuh hati tak terperi,” ujarmu kemarin
Hingga kini tak juga aku mengerti
Saat percik demi percik air kau siramkan
Adakah kau basuh sunyi hati di tepi-tepi hari
Ataukah benar kau basuh hati yang tak terperi
Yang aku tahu saat api bayangmu pergi
Sehelai daun ditanggalkan angin suci
Di sana kau masih mendesahkan gumam
Tentang kasih senja dengan lagu temaram
Sedangkan di sini telah kuakrabi sunyi
Bahkan ketika sepucuk ranting kering
Perlahan kembali menusuk rembulan
Semarang, 2011
Komentar
Tulis komentar baru