Skip to Content

Tengganglah saya Pak..!!

Foto Rahmat Shafardinus

Dengan enggan ku keluarkan lembaran seribuan... Bapak itu  sopir menerima dengan senyum dibuat...  Kembali menatap jalan dan mengemudikan angkot putih kusam milik induk semangnya...  

Mulai hari ini dan seterusnya aku akan membayar lebih setengah dari harga kemaren...

Hahah... Rasanya baru semalam tadi aku mendengar orang ribut...
“cepatlah nanti antriannya panjang..” BBM naik lagi.

Kemarin aku tak peduli, sekarang aku malah gigit jari.... Secara pasti harga mulai naik...

Rokokku sudah naik seratus perak walau cuma sebatang, kopi kesukaan ku juga bertambah mahal 500 perak.. Beras? Telur? Mie Instan? Berapa itu semua? Mungkin minggu depan yang punya kontrakan akan menempel pengumuman sewa juga bertambah..

Ooooii.... Bapak-bapak nan terhormat....

Jangan tambah lagi beban orang tuaku setiap bulannya...

Tunggu sampai aku wisuda dan bekerja...

Sampai setinggi bulanpun anda naikkan harga..., saya kejar...

Tolong jangan sekarang....

Tahan satu dua tahun lagi...

Hahahah.. akankah para bangsawan itu mau mendengar?

Mana mungkin... Gaji puluhan juta sebulan belum cukup bagi mereka...

Andai mereka tahu...., telur rebus serasa lauk mewah sejak vonis mereka semalam...

Weleh... weleh...

Tengganglah saya Pak!! Kampung halaman makin jauh rasanya!!

 

 

 

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler