Skip to Content

Tikus Kantor

Foto Muzakir Rahalus

Angin bertiup dari dalam tanah

uang-uang rakyat beterbangan

dari kantong-kantong tikus kantor

yang hidup sejahtera di rumah rakyat miskin

 

amarah tikus memuncak pada ketinggian

tapi rasa malu lebih dulu disembunyikan

menghindar dari kejaran kaum Abraham Samad.

 

mereka berdiskusi tentang sekuler

kami bernyanyi dengan tangis..

 

mereka berdiskusi tentang perang

kami menulis puisi tapi ditindas..

 

mereka saling berbantahan tentang demokrasi

kami sampai sekarang belum paham arti kesejahteraan..

 

Andai keadaan bisa terbalik

apa yang kalian katakan

jia berada di posisi kami?

 

Angin masih bertiup

lidah tikus menjilat keringat kami

kami melarat

bagai lintah terinjak kaki gajah

 

begitu banyak kata

yang tersusun pada kitab-kitab langit

mereka ludahi dengan ludah yang amat serakah

 

berkata Kitab dalam tangis;

 

kasihan,

kita pasti bertemu di akhirat.

 

 

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler