untuk apa membelai
gelinjangkan tubuh
yang tlah tiada rasa
jari pun perlahan menyapa
duri kuduk menggetar
membodohi akan makna
rendam ilusi pada laladan
rasa ingin menyentuh
setiap puncaknya
halaman demi halaman
menyingkap pembenaran
benaran tlah mati
atau tetap hampa
yang kian meninggi
hingga usai tepi luruh
Komentar
Tulis komentar baru