seperti malam ini.. saat ketika engkau memandang bayang-bayangku yang kulekatkan diseparuh malam..
hal sama yang aku lakukan ketika merenungi perjalanan pada dinding ruang waktu yang keunguan..
kita seperti wayang-wayang kehidupan yang terlampau pasrah dimainkan oleh tangan-tangan maha Cinta..
hingga.. aku mengakhiri batas-batas malammu sebelum tenggelam dengan silau sinar fajar esok hari..
aku berucap..
"segeralah kau bermimpi wahai pemilik Oktober.. bersandarlah pada doa-doamu agar segalanya berakhir dengan manis.."
ditulis oleh Theo Jabrik Pada: 11 Desember 2014; Jam 0:03
Komentar
Tulis komentar baru