Wajah di ambang pintu
Menatap lurus tanpa kedip
Waktu seperti melingsut
Terciut dalam sinar meredup
Merunut waktu ke belakang
Ada gerak tercipta. Membawaku
pada kenangan masa kecil. Enam
tahun usiaku dalam potret hitam putih
Sketsa wajah itu karya tangan Ibu
Sepanjang sungai waktu yang mengalir
Potret hitam putih itu bertambah usia
Serupa pohon hendak meranggas
Kusimpan rindu pada palung hati terdalam
bila saatnya tiba untuk berjumpa
Masih seperti dulu. Diam-diam
kusimpan kenangan dalam getar-getar merambat
Membawa melangkah pulang menuju rumah
Di ambang pintu wajah Ibu menatap
lurus dalam pendar-pendar keriangan
Aura itu membuatku terpaku
Diam dalam degup membarakan cinta
: kado istimewa untuk wajah di ambang pintu
Wajah tirus Ibuku
Komentar
Tulis komentar baru