wajah keriput nenek tua
adalah gambaran ekonomi Indonesia yang morat marit
yang bergelombang di tengah-tengah arus politik
kita yang berjalan dalam luka yang dalam
tapi apa yang kita punya nanti
adalah apa yang kita tidak inginkan
wajah keriput nenek tua
adalah wajah luka ibu-ibu hamil
yang gelisah di ujung ranjang kusam
dan perlahan meratapi tingginya nilai kesehatan
dalam wujud rupiah
wajah keriput nenek tua
adalah secercah harapan kita yang usang
karena pemerintahan negeri ini
adalah luka para pahlawan yang gugur
dan lihat apa yang kita bisa kelak
kita tak akan bisa apa-apa
kita tak akan punya apa-apa
selain menonton dan sedikit berkomentar
"inilah negeri kita Indonesia yang diterima atau tidak
adalah bagian dari hidup kita"
(2012)
Komentar
Magnetisme . . .
ini lah satu karya sastra yang di dalamnya terdapat sifat material yang menarik..
Mengibaratkan kondisi kejiwaan negara kita Indonesia seperti keriput wajah nenek tua, bukan kebijakan dan pengalamnya..
tetapi untuk kalimat terakhir, "jangan lah kita terima dengan pasrah dan tak berbuat apa apa", sebab harapan bukanlah satu hal yang berbahaya..
SALAM SASTRA..
Terima kasih....
memang berharap tidak boleh berhenti
karena keputus asaan akan mematikan daya dan jiwa kita
SALAM SASTRA kembali
=@Sihaloholistick=
Ijin bertanya saya mahasiswa
Ijin bertanya saya mahasiswa ingin mengritik karya sastra puisi ini tapi saya butuh cover buku atau kumpulan puisi Nenek tua ini????????
Tulis komentar baru