kalau aku terkapar
disudut jalan kota denpasar
itu........
karena jauh jalan menuju ubud
dulu aku mimpi seperti ayahku
diusung diatas keranda bambu yang dianyam
diantar pelayat berduyun duyun sambil meratap
tapi disini tak seorang pun mengenalku
sebagai bohemian dengan setumpik impian
aku tak mau dikeremasi lalu abuku dubuang kelaut
aku ingin dishalati oleh anak dan cucu cucuku
di sebuah mesjid tua di tanah kelahiranku
di beroanging atau sudiang*
engkau bangunkanlah rumah masa depanku
beratap teduh pohon kemboja
berdinding batu gunung
bernisan sebatang kayu ulin
yang diukir sebagai kenangan terakhir
oleh anak bungsuku yang sebakat denganku
setahun sekali atau tidak samasekali
kalian datang menabur irisan pandan dan bunga kenanga
sebagai tanda cinta yang utuh
diantara kita sekeluarga
Komentar
Tulis komentar baru