Banyak orang berduka,
Katanya, “Wasit itu sudah mati.”
Sementara pertandingan belum sudah.
Banyak orang menduga,
Katanya, “Wasit itu kena racun. Racun dari kata-kata.”
Tapi itu pikiran tabu.
Apalagi tidak ada bukti siapa yang meracuni siapa.
Jadi, wasit itu mati sebelum pertandingan berlangsung.
Begitu saja. Berita pun berganti berbarengan
dengan digantinya wasit mati dengan wasit hidup.
Tidak banyak lagi orang berduka,
Tapi aku masih berduka,
dan bertanya, “Benarkah wasit itu sudah mati?”
Jawab mereka, “Iya. Sudah mati. Kau tak dengar berita?”
Aku menunduk.
“Biarlah dia tenang di sisi-Nya.” Tambah mereka.
“Mudah-mudah hanya wasit itu yang mati.”
“Apakah akan ada yang mati lagi?”
“Sifat yang seharusnya dimiliki seorang wasit.”
Mereka saling mengerutkan kening.
“Mudah-mudahan hanya wasitnya saja yang mati.”
Kataku lagi.
Komentar
Tulis komentar baru