Nai...
di sini ada yang menghantam deru cepat tak terkiaskan tajam tak terperikan lalu melembut memujuk waktu hingga mengerat tak ingin lepas sampai detik ke tiga ribu enam ratus semakin padat dan dialah rindu dari seribu kali dekam seribu kali kekang lalu mencair jua
Nai...
di situ ada yang menghantam deru merekah pada kelembaban yang berkilau pantulan resah dari seribu kali bekap seribu kali bungkam lalu melaju perlahan tapi pasti merapat dan dua kali dua melekat demi desah dan dialah kangen yang mengalir ke muara nanti yang mengalir ke pucuk pepulauan jadi delta yang siap jadi pemukiman
yang ku dekap itu bernama rindu dan yang kau cumbu itu bernama kangen lantas menyatu jadi letub bernada indah
Andam Dewi
Kamis, 11 Desember 2014
Pukul 13.05 WIB
YANG KU DEKAP ITU BERNAMA RINDU YANG KAU KECUP ITU BERNAMA KANGEN
- 1782 dibaca
Komentar
Tulis komentar baru