Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Puisi

NYANYIAN PENGUASA

NYANYIAN PENGUASA

 

Hai Saudara, di manakah Engkau?

Lihatlah kami!

Menyampir Bumi Leluhur

MENYAMPIR

BUMI LELUHUR

Bunga Rampai Puisi

Puisi Ibramsyah Amandit

Ibramsyah Amandit bin H.

CERMIN

CERMIN

 

Waktu semakin hina,

Gila!

Puisi Burhanuddin Soebely

Burhanuddin Soebely dilahirkan di Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, 2 Januari 1957. Bekerja di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten HSS.

Badai Gurun dalam Darah

Ibramsyah Amandit

BADAI GURUN DALAM DARAH

Kumpulan Sajak

 

 

Penyantun:

Cerita Trotoar

dengung kendaraan sudah memecah pagi

 

raut yang kabur terhimpit bayang

 

bersandar sudut yang tercipta trotoar dan emper toko

INJEKSI MUTIARA HATI

Injeksi Mutiara Hati

 

KEMBALI FITRI

KEMBALI FITRI

 

Ini kala mulut bungkam

Tertitih tangis tiada henti

CINTA NEGERI SEBERANG

CINTA NEGERI SEBERANG

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler