Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Puisi

tangis darah tua

usiaku rentan mati..

usiaku rentan jatuh...

usiaku rentan sakit..

usiaku rentan menangis..

  itu aku saat ini..

  itu aku yang tak berguna....

kecipak

Senja baru saja beranjak 
kau berlari mengejarnya menari dalam hu

Kebenaran Masih Tersimpan Dalam, Kek. Dalam Apa? Entahlah

Yang kucintai, tapi tidak pernah kutemui

Jumat Penat

Hari 2

Aku ingin mendapatkanmu dalam balutan sa

Hari 1, Di Kota Ini Suatu Hari Nanti

Sore ini aku duduk diatas sebuah batang pohon yang sudah jadi bangku,

melepas batas yang selama ini mendindingi netra juga rasa Itu laut,

Ode November

Darah (tak ada arti)

Darah merah
Darah hitam
Darah putih
Darah biru
Darah hijau
Darah kental
Darah cair
Darah rakyat
Darah wakil rakyat
Darah penguasa
Darah wakil presiden
Darah presiden

ISAK SEORANG PEMUDI BANGSA

 

KARYA: Yanuarty Paresma W.

 

Saat ini hanyalah topeng yang menemani,,

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler