Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Puisi

mendung hati

bunyi burung di pagi ini.

mengingatkan semua kekuasaanmu...

kisah seorang pengemis

ketika berjalan hanya memandang makanan,

ketika diam hanya bisa terpanga oleh hayalan..

sebuah perjalanan hidup yang penuh cobaan,

tetes air mata hitam

malam ini seperti malam biasanya.

tak seoarang orangpun tau masalah ini.

Aku, Tanya Aku

KARYA : AHMAD RIYAN NAILANIE

Aku adalah aku seperti kataku

Gelap memandang  seperti itu

Tegak berdiri seperti hantu

Lihat aku itu aku dan aku terus aku

Bernukilkan Ikrar

Pintu itu Terkunci Rapat
Dengan Gembok tak memiliki Anak
Hingga tak Terlihat
Mana yang Dinding dan mana yang Pintu

   Meski Lekang ditelan Terik

Sosoknya Melekat Disela Langkah

Bagai Mengedipkan Kelopak Mata
Kebahagian itu Serasa Nyata
Ketika dibuka
Hanya Puing-puing yang Tersisa...

   Seonggok Pasir dan Batu

Angin Alif-Mu Menghujam-hujam

 

Angin Alif-Mu Menghujam-hujam

 

Angin alif-Mu menghujam-hujam

Menyayat kulit waktu yang terbenam

Catatan Bulan Hitam

 

Catatan Bulan Hitam

 

Lihatlah kayu-kayu pagar itu hangus

Air kering dan sinar bulan pun padam

Menatahkan kelam begitu dalam

disabilitas

Disabilitasi

 

Mereka dalam pandangan kita..

Mereka dalam..

Dalam pandangan..

Tetesan Air Mata Ayah Bunda

hati yang luput tersisih perih

hasrat yang haus tak pernah pupus

asaku masih menggebu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler