Skip to Content

Rindu, Rumah dan Pulang

Foto Kristoforus Arakian

“Jika engkau Tulus menyayangi maka hendakLah ketulusanMu laksana sepasang Merpati yang kemanapun pergi dia tahu Rumah untuk segala pulang, menjadikanNya tegar sekalipun tubuh terhuyung kala ditampar nakal sang angin , di tikam terik mentari dan diguyur Hujan badai namun Rindu, Rumah dan Pulang memantik Semangatnya untuk tetap mendayung Ikhtiar untuk menuai rindu dalam Rumah Kasih Sayang”
Menyayangi bukan seberapa sering mengekspose dan mempublikasikan Potret Wajah Kekasih di beranda Maya  untuk dibubuhi tanggapan dengan beragam Ekspresi Kekaguman namun lebih daripada itu menyayangi lebih kepada Nilai Kemanusiaan yang kita berikan hingga menjadikaNya makluk Merdeka menyandang Kemanusiaan sebaik baikNya manusia.
Malam itu tak ada lagi kawanan Bintang lagi bulan bercengkeraman di singgasana langit kala arakan Awan2 hitam tengah Genit merayu bahkan sesekali Liar mencumbu nakaL hingga buih2 rinduNya tercucur jatuh setubuhi Bumi. Sepasang mata Lelaki pengagum malam melotot menerawanggi wajah ribuan pasang Kekasih yang menebar jala rindu dengan variasi ekspresi terKapar pada dinding Maya. Kadang Senyum tersembul dibalik hitam bibirnya pertanda geli hati digelitik nalar sebab terkadang buaian rindu meninabobokan Akal hingga hati mekar tanpa dalih untuk mempertanyaKan kenyakinan dan keabsahannya. Nyaman dalih klasik untuk menangKan hati namun keluh – kesah telanjang makna terurai dibalik postingannya merupaKan tanda2 ketidakmampuannya mengawetkan rindu kala rentang jarak dan pacuam aktivitas menjauhkan raga dari rengkuh jemari. Kala hati Tiba2 ragu dan ketika Cemburu menyuluh suluh jalan hubunganMu maka tak perlu risau hati perempuanKu sebab ada banyak opsi alternatif solutif untuk menangkan hati tanpa dalih Cemburu karena sayang, sebab Engkau perempuanKu harus mampu menunjukan bahwa Engkau perempuan yang baik sebaik baiknya perempuan yang pantas untuk diperjuangkan tanpa mahar airmata.
Sehingga semenjak mengenal dan belajar mengeja nama serta tabiatMu dari tahap itu Aku telah berikhtiar menjadikanMu Rumah Untuk segala PulangKu. Sekalipun nanti Tuhan punya Rencana tersirat Lainnya yang Kadang sukar untuk kita terjemahkan Namun yakin dan percaya Bahwa Komitmen membangun Cinta akan disempurnakan Tuhan saat Tuhan mampu meminang Akal untuk Hati tanpa Mahar Airmata. Sebab didera Airmata secara beruntun membuat kita memahami bahwa menghadiahkan Airmata dr setiap Ujian kesetiaan hanya mencederai hakikatNya mencintai serta menandakan bahwa kita Bagai seorang pecundang yang mengasihi diri dengan Bangga diatas Prahara rasa yg kita titipkan pada Hati yg dengan Tulus mencintai. Jauh di awal kesepakatan hati untuk membangun Mahligai hubungan ini
TetapLah menjadi perempuan HebatKu yang Setia seperti Dedaunan2 itu yg rela menyudahi malam hanya demi menanti Bening Embun pagi membasuhnya dgn mesrah dan Tegarlah Engkau perempuanKu seperti pepohonan2 yang tak terawat di belantara Hutan namun menjadi Rumah yang merelakan tubuhnya untuk meneduhi Alam. Engkau perempuan HebatKu TtpLah disisiKu Karena dengan MenyayangiMu Kasih sayang Tuhan itu dapat termanifestasikan. 


Lelaki Konservatif

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler