: Untuk presiden Kami yang Baru
“Wahai presiden kami yang baru…1)
Ada resah yang membelenggu kami
Luka lama luka baru siap memerihkan
Lantas waktu jualah yang memberi kami makna
Bahwa negeri ini bukan sebuah boneka
Kami pun bukan boneka pula
Yang siap kau mainkan sesukamu
“Wahai presiden kami yang baru…1)
Berapa lama senja yang kami lalui
Ternyata belum berarti kami memahami
Ada luka yang menganga sejak seabad lalu
Ketika negeri ini belum punya rupa
Tapi darah yang mengalir dari tubuh saudara kita
Hanya bisa kita kenang lewat seremoni belaka
Proklamasi bukan berarti kita bebas terjajah
Sepuluh nopember bukan berarti kita menghargai nyawa itu
Sumpah Pemuda belum berarti itu sebuah alasan
“Wahai presiden kami yang baru…1)
Jika suatu saat kau telah mengerti
Ajari mereka yang tak peduli
Bimbing mereka yang tak mau tahu
Bahwa darah itu amis baunya
Bahwa nyawa itu berharga artinya
Jangan cuma tersenyum saja
Jangan hanya bisanya cengengesan
Jadikan dirimu berarti bagi Merah Putih
Pancasilakan dirimu dahulu
Untuk masyarakat yang Madani
Barus
Jum’at, 3 Oktober 2014
Pukul 16.50 WIB
1) Lirik Lagu Iwan Fals
Komentar
public
bagus sekali jika orang mencari kebenaran, melalui ujian pengalaman pribadi yang demikian hebat, manuaia akan benar-benar menjadi manusia,, seperti yang dilakukan oleh cerita fikrif Pendekar 212 oleh Bastian Tittoo sangat bermanfaat untuk para pembacanya
Tulis komentar baru