Skip to Content

Sinopsis Dua Orang Raja Berperang

Foto Anna Windri

DUA ORANG RAJA BERPERANG                                        

Berawal dari fitnahan Maharaja Indera Dewa,sehingga marakermah dan adiknya Nila Kesuma dianggap oleh ayahnya membawa celaka dan di buang dari negeri.pada suatu hari ia tercerai dari adiknya karena kejahatan seorang nahkoda.Namun,marakermah dapat bertemu kembali dengan Nila Kesuma dan Cahayaa Chairani.

Berhari-hari dan berbulan-bulan hidup di hutan, Marakarmah sangat menyayangi adiknya. Apapun yang diinginkannya, selalu diusahakan oleh kakaknya. Suatu hari, Nila Kesuma ingin makan burung, tetapi mereka tidak memiliki sumber api. Marakarmah pergi masuk ke sebuah desa untuk meminta api. Akan tetapi, ketika masuk ke sebuah ladang untuk meminta api, Marakarmah dituduh sebagai pencuri. Dia dipukuli sampai berdarah-darah, orang-orang desa mengira dia sudah mati, lalu mayatnya dibuang ke laut.

Nila Kesuma bingung kenapa kakaknya tidak kunjung datang. Nila kesuma menangis. Lalu datanglah rombongan Maharaja Mengindera Sari dan mendapati Nila Kesuma duduk menangis di bawah pohon. Mengindera Sari terkejut karena menemukan anak perempuan yang cantik di tengah hutan. Mengindera Sari membawa Nila Kesuma ke kerajaannya dan memberi tahu kepada ayah bundanya. Ayah bundanya merawat Nila seperti anaknya sendiri dan merasa kasihan terhadap nasib yang diderita Nila. Setelah dewasa, Nila Kesuma menikah dengan Mengindera Sari.

Marakarmah yang dibuang ke laut akhirnya terdampar di pinggir pulau. Pulau tersebut hanya dihuni oleh raksasa dan sanderaannya, seorang putri yang cantik jelita bernama Tuan Putri Cahaya Khairani. Marakarmah diselamatkan oleh Cahaya Khairani kemudian mereka menikah dan melarikan diri dari pulau raksasa.

Setelah berusaha melarikan diri, nakhoda kapal yang membantu Marakarmah dan istrinya menyeberang, berniat membunuh Marakarmah karena ingin mendapatkan Tuan Putri Cahaya Khairani yang sangat cantik. Marakarmah pun dibuang ke laut. Akan tetapi, Marakarmah dibantu oleh ikan paus untuk sampai ke daratan dan bertemu lagi dengan istrinya di kerajaan Pelinggam (kerajaan Mengindera Sari) atas bantuan Nenek Kebayan. Karena sudah berjasa membantu Marakarmah, nenek Kebayan diajak ke istana bersama Marakarmrah. Di kerajaan Pelinggam, akhirnya Marakarmah bertemu dengan adiknya yang sudah menjadi istri Maharaja Mengindera Sari. Akhirnya kerajaan Pelinggam dengan Marakarmah pun menjalin hubungan yang sangat baik.

Marakarmah bercerita kepada ayah bunda Maharaja Menginda Sari tentang kejadian demi kejadian yang dia alami hingga akhirnya sampai di kerajaan Pelinggam. Ayah bunda Menginder Sari menganggap Marakarmah sebagai anaknya sendiri. Karena sangat rindu dengan ayah bundanya, Marakarmah mengajak adiknya, Nila Kesuma untuk menengok kerajaannya ayahnya, yaitu kerajaan Puspa Sari. Mengindera Sari menyambut sangat baik niat tersebut dan bersedia mengirimkan bala bantuan prajurit pengiring menuju Puspa Sari. Akan tetapi, Marakarmah menolak bantuan tersebut karena dia ingin melihat keadaan kerajaan ayahnya seperti apa. Marakarmah akan sangat malu jika ternyata ayahnya sudah tidak menjadi raja besar lagi, seperti yang dia ceritakan kepada Maharaja Mengindera Sari dan ayah bundanya.

Setelah sampai di Puspa Sari, Marakarmah sangat terkejut ternyata kerajaan ayahnya kini sudah menjadi hutan belantara. Di hutan, Marakarmah bertemu dua orang tua yang miskin yang ternyata itu adalah ayah ibunya. Ternyata ketika dahulu Marakarma dibuang ke hutan, satu hari setelahnya, kerajaan Puspa Sari dibakar habis oleh Maharaja Indera Dewa.

Dengan kekuatan yang dimiliki Marakarmah, kerajaan Puspa Sari seketika jaya kembali dan ayahnya kembali menjadi raja besar. Kerajaan Puspa Sari menjadi kerajaan yang sangat besar lengkap dengan rakyat dan semua kelengkapannya.

Mendengar berita tersebut, Maharja Indera Dewa sangat marah dan berusaha menghancurkan kerajaan Puspa Sari dengan mengajak berperang. Peperangan tersebut banyak memakan korban jiwa, dari rakyat jelata hingga menteri-menteri kerajaan. Kerajaan Anta Beranta yang dibantu dengan kerajaan-kerajaan jajahannya ternyata tidak dapat mengalahkan Marakarmah yang juga dibantu dengan sahabat-sahabatnya. Maharaja Indera Dewa terbunuh di medan perang oleh Marakarmah. Anak Maharaja Indera Dewa yang bernama Nila Cahaya kemudian menikah dengan Maharaj Bujangga Indera, kakak dari Tuan Puteri Cahaya Khairani.

Akhirnya, kerajaan Puspa Sari dapat Berjaya lagi tanpa gangguan dari Maharaja Indera Dewa. Bujangga Indera kemudian menjadi raja di kerajaan Anta Beranta. Maharaja Mengindera Sari memimpin kerajaan baru yang dibuat Marakarmah dekat dengan dengan kerajaan Puspa Sari, sedangkan Marakarmah menjadi raja besar di kerajaan Pelinggam

Komentar

Tulis komentar baru

Materi isian ini bersifat rahasia dan tidak ditampilkan ke publik.


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler