Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

Pujaanku

                                Pujaanku

Selamat Malam Pojok!!

Pojok!!

Sampai kapan ia di situ!

Asap mengudara,

Penguk mengaroma,

Pion-pion di asbak merajai sudah,

Pojok!!

Sampai kapan ia di situ!

KISRUH

Hening. Panas menguap meledak-ledak. Di atas kepala-kepala berkerudung sejenis penutup transparan dan berair yang bertumpah ruah di dasar sebuah danau. Kering kerontang. Hanya terlihat bertitik-titik butiran air berkilauan memancarkan spektrum bianglala matahari. Gumaman panjang bercampur desah keluhan keluar dari mulut-mulut berair itu.

Pilinan Tambang

Bergurat retak kering merona tetap

Lempeng perut memalung tampak hitamnya

Tanpa air, tanpa pangan

Mereka membunuh Tuhan

Tuhan telah mati...
kabarkan itu pada orang tua di dasar peraduan terdalam
sampaikan pesanku untuknya
mereka.. para penerusnya telah membunuh Tuhan

hanya ingin kau peluk

senja yang semburat

warnanya menyelam di antara pepohonan gunung

saat itulah kunikmati wajahmu

betapa parasmu begitu merasuk ke dalam jiwa

cinta di atas air

tahukah engkau

setiap detik setiap menit

mata ini selalu menitikkan

air mata kerinduan

bila mereka berkumpul

dan tetap menemaniku

Gerimis senja

Senja yang hening dalam rengkuhan mendung...

Membawa rintik gerimis hatipun bingung...

Sehingga hanya bisa ku peluk sepintas bayang...

Telaga perawan

Sayang...

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler