“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.
Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja
Ia diam-diam saja di kursinya, seolah ia tak pernah ada di antara saudara-saudaranya. Ia tak tahu. Di ruang sebelah, televisi menyala menayangkan Termehek-mehek. Tapi sepertinya tak ada yang peduli. Siapa pula yang peduli dengan jenis acara senorak itu.
Komentar Terbaru