Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

Akankah Bersinar Lagi..??

Gelap, 

Angin malam kian menerobos 

Masuk lewat celah pori

Bekukan aliran darah

Tegangkan otot syaraf

 

Aku rindu Mentari

perjalanan di lembah hitam

Bab 2

Makna hidup borjuis

BUKAN MAESTRO

BUKAN MAESTRO

 

Bukan aku yang pandai merangkai kata

Mencipta, menjelma bait

Tapi hati yang setia menjerit

Pendusta

untuk kamu yang berhati baja...

yang tak mengerti apa kata setia...

dan selalu berfoya dengan cinta..

maling

hujat,

sanak peram malu

kapan ditanya, kapan?

kapan dijerat, kapan?

kapan?

 

 

ha...ha...ha...

ajal lagi sebentar

rengek

impus.,

impas

SAHADAT SENGGAMA

SYAHADAT SENGGAMA

Subhanallah! Bahkan tubuh mulusmu adalah bentang sajadah

maka makin kukhusyukkan sujudku

uang

uang adalah otak penggerak manusia

PUTIH ABU-ABU

PUTIH ABU-ABU

 

Terangkai cerita di mimbar itu

Pagi yang cerah memberi salam pada kita

Curahan Hati Musa

Aku ini anak laki-laki biasa. Bila teman-teman seumuranku suka bermain bola, aku juga sama. Mereka punya orang tua, aku juga. Kalau dilihat-lihat, wajahku tidak jelek-jelek amat. Malahan hidungku lebih mancung daripada mereka.  

Ada Aku di Matamu

Matamu,

Selalu ku pandang dari ujung dipan dikamar

Kala menengadah memandang langit

Terkadang, wajahnya sayu dan mendung

padahal masih pagi

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler