Skip to Content

Perempuan Jalang

PEREMPUAN JALANG, 1

 

Di perempatan kota, sepasang mata jalang menyala

senyum-senyum mungilnya hangus terbakar tanduk-tanduk kerisauan

IRAMA NAN BERSENANDUNG

IRAMA NAN BERSENANDUNG

Kemirau @ Sang Murba

 

“HAIRAN sungguh aku dengan orang sekarang!” Rasa kesal jelas terpancar di wajah Long Nah. Segala yang terbuku di hatinya selama ini bagaikan tidak tertahan-tahan lagi.

Molotov Terakhir

peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas

pemilik langkah yang enggan mundur

walau udara memanas di dalam kepala

Belum Usai

Isi kepala yang terkelupas barisan perhitungan logika angka satu plus sepuluh titik enam akar dua, yang kau yakini tak ;pernah ku temui di saat aku bekerja

Joan UduPerempuan JalangKemirauIRAMA NAN BERSENANDUNG
Salman ImaduddinMolotov TerakhirLalik KongkarBelum Usai

Karya Sastra

Pelita Tanpa Cahaya

PELITA TANPA CAHAYA

 

Purnama masih  bersinar

tampak dari tirai jendela yang tersibak

tersungging senyum simpul

Serpihan..

Serpihan-serpihan luka’ku yang berserakan..

Kau pungut..

Dan kau tata begitu rapi didalam hatiku..

Kau lipat satu demi satu serpihannya….

Lelaki Tua

LELAKI TUA

 

Di bawah topi koboy usang

Wajah renta itu sembunyi dari sengatan mentari

Terus berjalan menyusuri garis tangan Tuhan

Kemana dia pergi dibawanya serta

Kain lusuh dari pasar loak yang dijualnya seharga tidak kurang lima ribu rupiah

 

Usia diujung senja

Tak melemahkan kaki-kakinya yang kuat bagai besi

Menapaki panasnya jalan aspal dan tajamnya batu trotoar

Demi deru asa dan asap dapur yang harus tetap ada

 

Sesekali ia berhenti di rumah-rumah elit kaum alit

Tukanng becak, kuli sampah, dan pemulung

Mereka adalah sumber rizki pasti baginya..

 

Kala senja menguning diujung barat

Pak tua melangkah pulang

Dengan senyum ramah

Ia membagi berkah Tuhan di hari itu kepada anak-anak tetangganya

Perman dan coklat

 Buah tangan yang selalu dibawanya

 

????

inspirasi itu membisu
ketika hati tertutup,,
kata-kata menjadi hilang maknanya ketika dipaksa oleh luka
hingga imaji pun terkulai lemas

Jangan Jadi

Jangan Menjadi Badaiku,

Karena Memeluk ku Dan Akan Menghempaskan ku,

Jangan Menjadi Mimpiku,

Karena Bngun ku Adalah Penyesalan ku,

Jangan Jadi Rembulanku,

Di gejolak Di gairah yang membuai

Adalah kita
Di hamparan waktu yang panjang
Beramai-ramai, bersorak-sorai
Di tengadah di gairah yang membuai
Satu lagi telah usai
Kita jamahi selingkar surya dengan tanpa risai

AKU DARI BALIK KEMELUT AWAN GEMAWAN

Inilah cinta yang datang dari kemelut awan gemawan
Merangkak menuju singgasana cakrawala yang menawan
Menembang, menabur kasih di sepanjang jalan
Merintih, menuai luka di sekujur badan

kau dan kenyataan

kubuka lembar masa laluku

ku lihat coretan namamu yg ku buat dulu

ku ingat disaat kau hadirkan hatimu untukku

kuingat canda tawa yang kau buat untukku

Antara Aku, Kau Dan Tunanganmu

18 Agustus 2006

KETERLALUAN ADALAH

keterlaluan adalah; lambung kelaparan yang

dijadikan kartu solitaire di laptop anggota dewan

dimainkan buat ngusir kantuk waktu lagi siding

 

Sindikasi materi

Bookmark



Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler