Senja Mengerikan
Senja mengerikan
Seakan ingin menerkam semua yang ada di hadapannya
Baru kali ini aku melihatnya
Usai Subuh
kuhentikan renung malam
kini bulan mengusirku dari kesedihan, membangunkan aku dari tangis yang khusyuk di atas sajadah
saat ku usap air mata ada yang berdetak dalam diri
Ya tuhan ...
Hari ini aku makan hanya ditemani dengan lalap dan sambal.
Mentari telah memberi kabar
Dalam benak tersimpan sejuta debar
Kalimat-kalimat tanya sedikit menghampar
Jangan sampai rindu ini terpaku bikin aku terkapar
Tiap - tiap gejolak yang hadir frekuensinya ambigu Terkadang ia menggebu - gebu Namun seringnya ia bisu tanpa nafsu Nyatanya harapku masih sama akan dirimu
Terkenang gerimis di sore syahdu Rintiknya merembes menyentuh kalbu Mengubah dingin menjadi beku Mengeraskan abu menjadi batu
Terkenang gerimis sore syahdu
Desahan sumpah serapah menggema lirih mengoyak sukma
Melepaskan jiwa fana mengangkasa ke ruang tak bermuara
Seketika, pilu menyeruak di sela denyut waktu tanpa aba - aba
Esok, kita kan berjalan menepuk halus bingar mimpi
Yang berdering banyak menyeru di kepalamu
Untuk sepotong kata bisu tertahan di pandangan kosong
Komentar Terbaru