………………………………………………………………………
Di tengah kegilaan zaman.
Hiruk pikuk bendera organisasi.
Tak ada kebenaran semu yang tertandingi.
Semua menjadi kabut-kabut ilusi.
Kala COVID-19 melanda mencengkam warga
kalian masih mengatur langkah lacur adu domba
bicara politik tikam menikam pagi petang siang malam
Celaka
Pura-pura aku dipuja
Layaknya benda berharga tak bernyawa
Karena mata-mata itu melihatku berbeda
Hmmmmmm
Ya, aku lahir dari putrakrama yadnya
Sudah lama agaknya
Sekitar tujuh puluh satu tahun
Kita kehilangan sesosok insan
Yang menjadi pop atasnya keberhasilan
Kita namai dia Chairil Anwar
Bagai aksara
Yang terpatri di jendela mataku
Selalu indah bila menggantung
Menggelayut di bawah kelopak sayunya
Mengundang syahdu
Komentar Terbaru