Skip to Content

Abdillah Ryo

Menghitung Rindu

kembali

kau aku menghitung rindu

pada tik tak sendu

dengan segala tanda tanya

 

adalah ingatan itu

diantara janji semanis tebu

menghitung gelisah

 

demi waktu yang menggantung

dan detak rindu yang berdebar

Inginku Denganmu

 

 

inginku

memeluk pagi

rindu

rindu

 

adakah yang lebih perih dari sepi

titik sunyi

pada kedalaman ini

ku simpan setitik sunyi

mengalir lalu mengendap

jadi darah dagingmu

 

ketika detak bergerak

kita mulai mencari nama

Ziarah

pada pertemuan ini senja

kau aku begitu diam

sibuk menangkap waktu saja

berlari dalam ruangruang ingatan kita

dan rindu tumpah jadi air mata

 

Tarian Tubuh

akhirnya

kau kirim seikat tanya

 

kapan rindu berlabuh

pada separuh subuh

merayu terus tumbuh

dalam tarian tubuh

 

Sunyi Pun Menangkapku

dimana kau berada
ketika sunyi menangkapku

lama teriak
hilang dalam bingar
dan berontak
terus menggelepar

dimana kau berada
ketika sunyi menangkapku

jenuh menghitung waktu

Tumpah Darah

 

ah,

di titik ini

kita menarik sejarah

 

dengan darah tumpah darah

menjadi sumpah

tergores di dinding amarah

Garis Bintang

Kita akan selalu lupa dimana tatapan hinggap membaca garis bintang ..... kemudian mengulang kembali dalam bentuk hitungan .... yang hasilnya sama dengan malam kemarin ....

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler