Siapa Punya?
suatu hari di sebuah kota yang mati lampu
kaki ini memijak ragu
Langkah langkah tertahan
Melihat rembulan sembunyikan awan
Desir angin membawa dingin
Sebuah kilatan cahaya membelah langit
Berbarengan dengan suara yang memekakan telinga
Kakiku melangkah dari kelelahan terik
menginjak bumi dengan hati-hati
rehat sejenak di pertokoan baru
memperhatikan perilaku tikus konsumerisme
Mencari kata di Puncak Gunung
mendaki lereng waktu yang tak bersuara
membuang keegoisan di jalan orang-orang dulu
beristirahat di rumah Petuah langit
tanam... tanam... tanam...
Oleh: ANDI DWI HANDOKO
Panas mentereng, matahari yang kepanasan akibat tingkah polah manusia. Tidak peduli dinginnya sang waktu yang memang enggan memperhatikan sekitar jagat maupun Andromeda dan bima sakti.
PAGI KU ~
kutemukan diriku
termenung sejenak di tepi jendela
disapa semilir angin segar yang ramah
Oleh ; hermandstk/bayuprahara26@facebook.com
Di sanalah matahari bersinar
Komentar Terbaru