Skip to Content

alam

puisi-puisi Salman Imaduddin

Siapa Punya?

 

suatu hari di sebuah kota yang mati lampu

kaki ini memijak ragu

Terlelap

Langkah langkah tertahan

Melihat rembulan sembunyikan awan

Desir angin membawa dingin

Teriak Alam

Sebuah kilatan cahaya membelah langit

Berbarengan dengan suara yang memekakan telinga

The North Face (bajakan)

Kakiku melangkah dari kelelahan terik

menginjak bumi dengan hati-hati

rehat sejenak di pertokoan baru

memperhatikan perilaku tikus konsumerisme

Pinus dan Anjing Mata Satu

Mencari kata di Puncak Gunung

mendaki lereng waktu yang tak bersuara

membuang keegoisan di jalan orang-orang dulu

beristirahat di rumah Petuah langit

 

Gunugn Tumpa

tanam...
tanam...
tanam...

 

SASTRA, ALAM DAN TANDA

Oleh: ANDI DWI HANDOKO

 

Bocah Langit dan Anak Alam

Panas mentereng, matahari yang kepanasan akibat tingkah polah manusia. Tidak peduli dinginnya sang waktu yang memang enggan memperhatikan sekitar jagat maupun Andromeda dan bima sakti.

Pagiku

PAGI KU ~

 

kutemukan diriku

termenung sejenak di tepi jendela

disapa semilir angin segar yang ramah

 

Alam

 

Oleh ; hermandstk/bayuprahara26@facebook.com

 

Di sanalah matahari bersinar

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler