Skip to Content

Cerpen Iyus Yusandi

Pertama Kali Kulihat Papap

Pertama Kali Kulihat Papap

Oleh Iyus Yusandi

 

Tiba-tiba Mama nanya.

“Mun jauh jeung Mama kuat teu, Win?”

“Teu, Ma.” Jawabku singkat.

“Mau tinggal sama Mama atau sama Papap?”

“Kedua-duanya.”

“Ih, teu bisa kitu lah, ngaco.”

Cinta dalam Diam

Cinta Dalam Diam

Oleh Iyus Yusandi

 

“Bungsu, Anakku.  kini kau sedang menghadapi Ujian Terakhir di kelas XII.” Kataku membuka obrolan.

Apendiksitis Bikin Meringis

Saat itu Selasa pagi pukul 03.00, aku terbangun karena perutku sakit. Seolah-olah seperti ada yang menusuk di bagian bawah perut sebelah kanan. Aku pun menangis tak kuasa menahan rasa sakit yang luar biasa.

Suamiku masih terlelap tidur, di atas karpet di ruang tengah.  Televisi masih menyala. Sinar televisi masih menerangi ruangan tengah yang lampunya masih padam.

Pembuka Jalan

Malam masih saja terasa dingin. Jalan sudah mulai lengang. Kendaraan sudah jarang yang lewat.

Aku duduk di bangku kayu. Bangku tukang gorengan yang sudah lama gak buka usaha.

Pikiranku masih saja bertumpu di rumah. Ingin rasanya pergi jauh. Semampu kakiku melangkah. Gak ada betah sesaat pun di rumah. Sudah dua hari aku berada di luar rumah.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler