Skip to Content

cinta

kecipak

Senja baru saja beranjak 
kau berlari mengejarnya menari dalam hu

Ode November

kau dan aku

kau hanya seperti bayangan,

coba kuciptakan saat seberkas cahayapun hilang

kau hanya seperti abu,

coba kucari saat angin tlah hempaskanmu terbang

Berhenti mencintai dirinya

Lelah hariku menusuk kalbu

Melihat pesona dirinya aku tak sanggup

Rasa halus hati ini membuatku lemah

Selemah batang tua pohon cemara 

 

KEGUNDAHAN

Malam,

kegundahan yang tak ter-ejah-ejah benar..

juga tak terbaca

pecah sunyi malam

jadi gemeretak hati yang gelisah

 

tak peduli,

Getar Cinta (2)

Angka-angka almanak meja menarik nafasku mendekati semerbak wangi helai rambut kekasihku

Kini aku reranting pada subuh yang mulai merasakan dekap hangat mentari pagi

Cerpen : Duabelas

Kata demi kata aku rangkai menjadi sebuah ikatan kalimat. Aku menulis untuk ekspresikan hati. Dalam setiap individu di dunia ini, hati orang berbeda. Ada mereka yang menggunakan akting, lukis, tari, nyanyi, aku? Menulis.

Ucap Kecup

Ucap Kecup

 

Ucap itu sambil kecup

Ucap yang terlontar

hati merekah

berkuncup

kini ucap tak lagi kecup

kecup berlalu tanpa ucap

tersisa rajah namamu...

Tak ada keraguanku akanmu

Namun kesombongan mengukungku

Membuatku lupa akanmu

Lupa akan segala keindahanmu

Walau kuyakin semua untukmu, kelak

Batin berkata  malu....... Kelak? Kelak kapan?

Nanti, nanti saat kau siap ku akan menjemputmu

Ku ‘kan datang dengan segenap cinta dan gemerlap keindahan untukmu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler