Skip to Content

G

Sebingkis Puisi Tanpa Judul Untuknya

___Lembar Pertama___
masih terasa sama
utuh
tak lantas lapuk bersama waktu
dari tiap jengkal pandanganku
dari tiap celah pendengaranku
dari tiap sensasi di sgala inderaku

satu dari sekian hal di balik senyummu

senyummu adalah ihwal

dari segala maya dan nyata

yg mencetus percikan api

pada bara yg hampir padam

 

Api

menerangi yg samar

Kini nyata

Aku tak perlu lg menerka waktu

Hanya

namamu

melekat di lobus temporal

Hanya di area wernyc

Hanya disana

Tetapi sebaliknya pada broca

ATAS NAMA SIAPA

Atas nama anakku

Susu kaleng ini adalah emas

Susah payah ku rampas

Diteriaki maling

Diteriaki anjing

 

Atas nama istriku

BANGKAI

ketika kau menghamba pada fantasi
lena pada raung angan-angan tentang kebahagiaan
tanpa susah payah meraihnya
mencari kesenangan
mendapat kesenangan
hidup dalam kesenangan

Hujan dan ricik gugatan mimpi

Rintik-rintik hujan

Dengan pesona magisnya

Mampu membawa sedikit kisah yang berpendar

Diantara waktu yang telah menjadi abu

Sajak Manusia yang Berharap

Saat ini air mata tak lagi tabu

Tiap tetesnya tak lagi mengandung haru

Tiap tetesnya terabaikan bagai debu

Tersapu dan berlalu

Tak ada yang benar benar iba

Tidak Selalu Sama Rata

hidup adalah perputaran waktu antara siang dan malam terang dan gelap awal dan akhir berputar menuju keseimbangan

Berlian

mungkin terselip di bebatuan bercampur debu berterbangan merebah diatas tanah lalu disapa alas kaki bertubi - tubi tapi tetap diminati

Biarkan Malam Pada Kodratnya

aku tidak ingin malam yang terang terang membuatnya terkesan jalang terang membuat banyak bayang - bayang jadi biarkan beberapa cahaya menghilang

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler