Dingin...
Seperti dinding kamar malam ini
Pucat...
Seperti warna tembok kamar yang tak kau tempati lagi sejak saat itu
Perih...
Kamu indah
Kamu lucu
Kamu nyaman
Kamu empuk
Kamu berwarna
Terkadang kelabu
Kamu mempercantik si empunya
Kamu menarik hati pembeli
Tapi tempatmu tak seindah rupamu
Kamu berada jauh dibawah
Kamu di injak-injak
Tidakkah kamu merasa sakit ?
Tapi kamu disenangi banyak perempuan
Kamu itu seperti musim
Kadang hangat, kadang dingin
Kadang basah, kadang panas
Aku terjebak didalamnya
Masuk angin hingga mabuk
Mungkin hanya aku
yang akan gagal
untuk melupakan cerita kita
Dinginku terbangun dari tidur siangku
Terasa angin membelaiku
Sisa hujan tadi dan membawa awan hitam berlalu
Sore ini langit kembali membiru
Aku suka matahari
Di kala terbit, sinarnya memancar
Karena terangnya ceriakan hariku
Walau panas menyengat tubuhku
Namun dia selalu memberikan cahayanya
Petang ini langit cerah
Ada sedikit awan hitam yang akan pergi
Senyummu tak nampak di mimpi siang ini
Tak mengapa, karena hatimu menulis pesan di layarku
Kamu
Lagu yang kudengar saat ini
Akankah membawaku pada duniamu
Tempat dimana dulu aku mengukir
memori bersamamu.
Kamu selalu dihati
Kamu ingin kumiliki
Kamu tercantik
dihatiku
Kamu, ingin kemana
Kamu jangan pergi dariku
Kamu jangan lupakan
Komentar Terbaru