Setelah maraknya pertanyaan tentang adanya kata kekasih pada sebagian puisi atau kata - kataku, aku disini ingin meluruskan beberapa sudut pandang mengenai hal tersebut.
Beberapa hari ini dengan tega kau tinggalkan gulita dan fajar yang dingin untuk kupakai sebagai selimut.
Percayalah
Lelahku ini untukmu sayang,
Letih ini rela ku ais untuk mengkuduskanmu.
Di penghujung pekan, selalu saja ada senyum yang bermekaran dengan sendirinya,
Entah karena digoda rasa rindu,
Atau karena dibuai mimpi indah.
Apapun itu,
Aku menelurusi pagi yang buta berusaha mendapatkan permata.
Aku menembus deras yang menusuk, untukmu yang kupercaya sebagai tulang rusuk.
Sayang,
Bukan aku abai,
hanya saja "sempat" selalu mengumpat* dan "luang" tak pernah memberi ruang.
Kekasih yang kusimpan dalam kamar sibuk memintal hujan di salah satu sudut
kekasih, sunyi ini mengantarkan rindu sebab hatiku masih sibuk merasakan debar yang kau sisakan malam tadi aku ingin mengulangnya kembali
Bayang-bayang Tanpa Kenang
oleh edi sst
Bayang-bayang pun tanpa kenang
Setelah kutikam rembulan
Komentar Terbaru