Dialog Waktu
Dik
(Fendy Ahmad Saefudin)
Dik...
Kuterima suratmu tempo hari....
Ada sekelumit perasaan yang mengindahkanmu...
Elegi
Ketika kedukaan perlahan menghampiri...
Merundung perih semakin menyepih...
Searian gerimis tuntas ciptakan kaca di sepanjang lorongkue
Sedari pagi pedagang kaki lima pahlawanku, tetap memeras keringat mulia
Sepi hatiku tiada tertara
Di saat hilang air mata
Mungkin tuan tahu di mana…?
Dunia kini berada
Aku tak lagi dapat
Melihat kebersamaan
Arwah-arwah Tembakau :inmemoriam
Apa kabar, hei gosong tembakau di jemari, yang pernah mencumbu kedua belah bibir ini hingga menghitam. Wahai kepulan-kepulan asap
Nak – Pak
Berbaringlah nak,
di atas gulungan-gulungan ombak
di atas bara-bara menyala
Mungkin aku pun kerbau
atau jenis mamalia sejenis yang lain
Ya.
Hal yang telah aku telan bahkan sudah dicerna perut
Komentar Terbaru