Skip to Content

MENULIS RASA

TAK PERNAH TERGADAIKAN

tak pernah kupandang matamu yang nyata, jemariku tak pernah menggengam hangat ragamu, ku biarkan bebas jiwamu bernafas tanpa sesak walau tak mampu separuh nafas ini mengembalikan air

SEMBUNYI DI BALIK TIRAI

Berjalan gagah serasa tak pernah kalah

Tersenyum selalu manis seolah tak pernah menangis

RINDU “PING”

Tergeletak tanpa asa, seolah sudah tak bermakna

Bersama tumpukan kumpulan prosa milik alam

KEMBALI HIDUP DENGAN SEPARUH NAFAS

Sesak...

Tak bisa bernafas...

EDELWEISKOE

Di puncak kau gagah mengalahkan dia

Sudah bersahabatkah  kau dengan pawana?

Dalam diam kau abadi dan mempesona

Warna putihmu seolah menjadikan kau semakin bernilai

SEKANTONG SEMANGAT

Kukayuh sepeda butut ke arah mentari terbit

Dibelakangku masih kubawa penuh dua keranjang

PASTI BERSUA

Pelangi pasti muncul entah kapan

Kata sang ibu untuk asa putri tercinta

Tunggu dengan senyuman

LUKISAN ENAM WARNA

Kusentuh kanvas setelah dua puluh masa

Coba memberi jiwa diatas kain lukisku yang sudah tak baru

MASIH SAMA

Seperti hari dulu ... hari ini sama

Aku bukan nyatamu ... kau bukan hatiku

BELAGU BUMI

Malam ini pengukir matahari menyiram bumi dengan bulan walau tak purnama

Hingga bumi hampir berhenti berotasi

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler