Skip to Content

Odi Shalahuddin

Rindu Pasar

rindu menjelajah pasar di pagi hari

memasuki lorong-lorong berdesakan

terciprak genangan, becek sisa hujan malam

diiringi aroma bau tumpukan sampah yang mengesankan

Kesaksian

Ditemukannya bayi di bak sampah di ujung jalan kampung itu membuat heboh orang-orang kampung. Bayi itu masih merah dan masih dipenuhi darah. Tampaknya baru beberapa jam saja dia hadir di muka bumi. Gerakan tubuhnya yang halus menandakan ia masih hidup. Keyakinan  itu mendapat jawab pasti ketika terdengar lengkingan tangisnya.

Masih Seperti Kemarin

Benar. Tidak ada yang berubah. Matahari terbit dari Timur. Terbenam di Barat. Awan berjalan dan berlari. Ikut saja hembusan angin. Saat terik matahari. Air bisa saja runtuh tiba-tiba. Ketika awan hitam mengkristal. Langit gelap. Panaslah yang dirasa. Bukankah begitu kemarin?

 

13 tahun lalu

13 tahun lalu,

dalam tidur yang belum tuntas

terdengar samar pidato dari radio

segera membangkitkan gairah

benarkah pendengaran ?

.

Bila Penguasa Bicara

bila penguasa bicara

sesungguhnya ada aliran darah ratusan juta jiwa

yang turut dipertaruhkan di dalamnya

maka,

menjadi penguasa tidaklah boleh asal bicara

Namaku Buruh

Namaku Buruh

oase.kompas.com - Namaku Buruh. Benar, bukan mengada-ada. Atau sok cari sensasi. Lihat saja KTP-ku, jelas tertera Buruh sebagai namaku. Nama lengkap. Singkat. Masih kurang percaya? Aku bisa meng-copy-kan akta kelahiran, raport dan ijazah sekolah. Masih kurang, aku bisa bawakan seluruh identitas yang kupunya. Semuanya konsisten. Buruh. Jelas tertera di situ. Di kolom isian nama.

Puisi-puisi Curhat

Puisi-puisi Curhat

baltyra.com - Sampai sekarang, saya sama sekali tidak memiliki keberanian untuk membuat sebuah tulisan bernama puisi. Puisi adalah sesuatu yang tidak terjangkau dalam kemampuan saya. Saya tidak memiliki kesadaran untuk membangun bentuk lahir dan batin puisi itu.

Copet

Copet

oase.kompas.com - Sudah beberapa jam aku berada di pasar ini. Berputar-putar memasuki lorong-lorong sempit yang sesak manusia, jalan-jalan becek, toko-toko atau berdiri pada satu tempat mengawasi orang lalu-lalang.

May, Engkaukah itu ?

May, Engkaukah itu ?

oase.kompas.com - May, kaukah itu?" tanyaku ketika mendengar ketukan pintu. Tidak ada jawaban. Ketukan pintu masih terdengar. "May," panggilku dengan lembut.

Suara ketukan pintu menghilang.

Sepi.

Yang Hilang

Pagi itu ketika Gonel terbangun dari tidurnya, seperti pagi-pagi yang lalu, kata-kata kotor yang keluar dari mulutnya menyapa dunia. Wajahnya kelihatan tegang berkeringat.

"Bangsat! Itu-itu lagi!" teriaknya.

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler