Skip to Content

puisi by beni guntarman

TRAGEDI MEI 1998

Bakar bakarlah kemarahanmu

dengan tangan-tangan terkepal


Bakar bakarlah kemarahanmu

Rindu Tak Bertepi

Duhai buluh perindu

rinduku  menusuk-nusuk bagai sembilu

meracuni hati membelenggu jiwaku

ingin selalu jumpa 'tuk melepas rindu

Cinta Yang Agung

Cinta yang agung 

tidak dimaknai dengan sesuatu yang wujud

Karena cinta ini adalah milik Dzat Yang Maha Wujud

yang menenggelamkan segala wujud

Anak Panah Kehidupan

Hidupmu adalah anak panah yang meluncur

Menuju ke titik kepastian, titik ketetapan-Nya

Memang ada daya upaya dan kekuatan pada dirimu

Hati bagai lautan

Hati bagaikan lautan

mengalun seperti ombak

naik-turun seirama gelombang

 

bergerak mengikuti kemana arus

berputar-putar dalam hembusan angin!

Sekolah

Dengan bersandarkan segudang buku-buku

dan berlembar-lembar ijazah ditangan

Mawar Bersayap Belati

Ketika duri-duri mawar berubah menjadi belati

menikam ke uluhati rakyat jelata yang tengah marah

darah kesetian yang tertumpah bukanlah pengorbanan

Sang Waktu

Demi masa depan yang kokoh menanti di hadapanmu

sang waktu tak akan berhenti bergerak, terus berjalan

detik per detik ia terus bergulir menyertai langkahmu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler