Skip to Content

Puisi Cinta dan Persahabatan

Merangkai Asa

Secangkir kopi mengepulkan kehangatan

dalam lorong jiwa yang kelam.

derap langkah kaki orang berdatangan,

melihat sepintas, lalu mencibir ringan

 

Benang Hitam

Benalu pintar selalu menjalar

Menghapus puing kesendirian didera hujan

Merasakan isis tanpa fotosintesis

Menyengat arteri lebih dari matahari

Siapa Aku Disisimu

 

Jika tak sanggup menjadikanku penuntun jalanmu

ULUL AZMI

ULUL AZMI


UNTUKMU TEMAN

Melati

Putih melukis pagi
Embun cucur
Saat melati meluncur di hati
Ya, melati
Kuncup yang berputik
Dalam remang senja kemarin

Tabir ulu, 15 februari 2012

Rembulan, Bening Telaga dan Seekor Pungguk

Pelan-pelan kujamah warna malam
lewat kaca jendela tua
Lantas kueja wajah rembulan
hingga kutemukan purnama di riak wajahnya

Bintang Kita Bersinar Malam Ini, Sobat..

Langit masih menggantungkan bulan di dadanya
Berkalungkan gemintang
Masih serupa seperti yang kita lihat sekian tahun yang lalu

Saat malam indah
Berlantaikan tanah

Tentang Kau di Hidupku

kau adalah fajar

'sinarmu

 

 

terus memancar

'senyumu

TANPA-MU

Dulu kau melihatku,

Dulu kau mengenalku,

Dulu kau menyayangiku,

Tanpa ada rasa benci sama sekali dihatimu.

 

Ingin rasanya aku melihatmu lagi,

RINDU-KU

Dulu kita selalu ada,

Dalam kehangatan,

Akan kebersamaan,

Akan keceriaan,

Dan,

Yang ku ingat sekarang,

Hanyalah akan cintamu.

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler