Serasa Apakah Perihnya?
Emprit Kembali Bercicit
oleh edi sst
Kemarau basah ini membawa kabar
Yang melekat biru di batu dan akar bakung liar
Kupendam Diam-diam
Kupendam diam-diam begitu dalam
Seutas tali cinta tanpa atas nama
Kunang-kunang Yang Lelah
puisi edi sst
Dengarlah tembang itu mengalun semilir
Membuai bersama arus angin mengalir
Kucintai Batu-batu
Kucintai batu-batu
Setelah kau tanggalkan waktu
Kini Sentuhanmu
Kini sentuhanmu terbayang melambat begitu lembut
Semuanya terhanyut dalam alun rambutmu tergerai
Kuncup-kuncup Itu
Sejak air terjun yang tumbuh
Di keheningan hutan juga menggemuruh
Kau Datang Membadai
Secangkir kopi hitam telah dingin
Koran pagi pun tak terjamah tak terbaca lagi
Orkestra Musim Tua
Kupetik sebuah kaset di ranting hatimu
Terputarlah lantunan lagu berdebu
Debu di Pokok Randu
Tengoklah, kupu-kupu pemberi warna harimu
Komentar Terbaru