Skip to Content

puisi edi sst

Telah Kita Nantikan

Telah Kita Nantikan

 

Semalam kembali kau bertanya

Soal kejemuan yang terasa di antara kita

Aku jawab: ini bukan perihal kejemuan

Kidung Tanpa Ujung

Kidung Tanpa Ujung

oleh edi sst

 

Mendung hitam di atas dermaga

Angin gesit menerkam batas cakrawala

Ketika Iktikaf

Ketika Iktikaf

puisi edi sst

 

Gua-gua di ketandusan gurun makin jauh

Dalam kegagapan gua kapur yang merapuh

Cerita Apel Yang Tersia

Cerita Apel Yang Tersia

puisi edi sst

 

Apel itu keluar dari rahimmu

Epilog Bulan Bulat

 

Epilog Bulan Bulat

 

Setelah lelah berkelana

Kini bulan tergolek di ranjang

Mencari sederet bintang yang hilang

Ritus Perjalanan

Ritus Perjalanan

oleh edi sst

 

/1/

Pada mulanya adalah sunyi.

Lagu Kupu-kupu

Lagu Kupu-kupu

oleh edi sst

 

Kupu-kupu yang terbang di awan biru

Kepak sayapmu menggetarkan kalbu

Kalbu Berkabut Itu

Kalbu Berkabut Itu

oleh edi sst

 

Tinta yang kau tumpahkan dulu

Kini berbalik mengalir menuju hulu

Sepasang Mata Jeli

Sepasang Mata Jeli

oleh edi sst

 

Macam anak-anak sma

Kau tuliskan di buku harian

Serenada Tua

Serenada Tua

oleh edi sst

 

Dengarlah genta telah berbunyi

Itu tanda aku mesti berangkat lagi

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler