Skip to Content

puisi hati

Karam di Pelupuk Senja

Sejenak terlunta...
Rasaku terdampar di selasar lubuk senja
Terngiang Riuh asma
Tercabik secuil lara yang hina

Air mata bak genangan yang kumuh
Terhampar di sudut liang yang lusuh

rindu

semilir rindu hembuskan bulir-bulir bening yang sendu

rebahkan penat dalam puing yang bisu

langit-langit tajam sang aksara

menyapa malam yang telah larut
dalam rapuh hati nan berkabut
terpana mengais tiap sudut makna
kemana keluh ini kan ku bawa

Saya, Aku Dan Diriku

Hidupku adalah satu kejutan

Dimana ‘tak satu pun nafas dapat meminta

Hidupku bukanlah dua pilihan

Pinggiran Hati Kemanusiaan

Dahulu aku tahu guna telapak tangan

Lebih baik ke bawah daripada ke atas

Dahulu aku tahu apa apa yang jangan

Tapi aku ‘tak paham mana yang pantas

 

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler