Skip to Content

puisi hidup

untuk perjalanan ini

untuk penantian ini

dimana waktu tak sudi berdiam diri

ia berirama sambil berlari

tak peduli jarum jam berhenti atau tidak

ia akan terus berdetak

 

Sajak Untuk ar-Rahim

Hei ar-Rahim
Apa kabar

Pinggiran Hati Kemanusiaan

Dahulu aku tahu guna telapak tangan

Lebih baik ke bawah daripada ke atas

Dahulu aku tahu apa apa yang jangan

Tapi aku ‘tak paham mana yang pantas

 

Sajak Suara Bola Mata

Dua dalam satu muka, di antara sesama..

jalan satu -- berlawan arah, berpapas.

memberi salam!

Persecuted in the Vastness of Introspection

Standing in between the walls of the abstract

Eyes sliced with the glare of light in

Cruel smokes from stomach ashtray

Entering the imagination gap that still a virgin

JENUH

JENUH

Ku tapaki jejak jalan hidupku ini...
Silih berganti pagi, siang, sore dan malam....

Aku tetap saja disini...

Lelaki Biasa

LELAKI BIASA

Aku hanya lelaki biasa....
Dalam hidup yang penuh liku...
Dalam cinta yang penuh romansa...

Kucoba susuri jalan hidup ini...

UNTUKMU AYAH

UNTUKMU AYAH

Dia pernah terjatuh, merangkak rangkak, berlari kesana kemari....
demi kami anak anaknya.....

DEMI WAKTU

DEMI WAKTU

Demi waktu yang telah merenggut umurku....

Terima kasih selama ini kau telah menemani hidupku dalam Setiap helaan nafasku....

KELAM

kelu jiwa ini adalah gelap

Kan kubawa kau melebarkan sayap sudut terdalam ..

Jika kau adalah terang

Maka sibak sluruh gelap in,i

agar gelap merah yang hitam

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler