Skip to Content

#puisi kehidupan

Takdir Ini Milik Tuhan

Tak dapat berbuat

Hanya ada iba dalam sudut pandang

Merasa terpojok oleh kenyataan

Merasa takut sebab penglihatan

 

Tuhan

BOCAH DELAPAN TAHUN

Tatapan seorang bocah  lugu

Mengusik pikiranku yang temaram

Segurat wajah  getir melihat jauh kedepan

Diatas sebuah kursi roda kusam dan lusuh

JIWA YANG HIDUP

Ketika hati bersandar pada ketidakpastian

Kebimbangan menoreh rasa kecewa

Ketika hati bersandar pada yang menciptakan hati

Ketenangan tercipta menyelimuti khalbu

JIWA YANG HIDUP

Ketika hati bersandar pada ketidakpastian

Kebimbangan menoreh rasa kecewa

Ketika hati bersandar pada yang menciptakan hati

Ketenangan tercipta menyelimuti khalbu

MENUNTUN SEPI

Sampai nanti di penghujung waktu

Selera yang manalagi kan di karungi

Duka derita dan suka cita mengalir dengan sandaran angin yang berdesir

Inilah buku catatan suci

Aku dan Kamu

Hidupku tak seindah milikmu

Hidupmu tak sehebat milikku

Kita hanyalah lakon

Pada panggung yang kian merapuh

Masa itu

 

Haha

Haha

 

 

sikat gigi

SIKAT GIGI

 

 

Rebung Serumpun Bambu

“Wahai cantik” katanya oleh bambu

berlenggak-lenggok pikiran dalam serumpun

terbuai halusnya perisai tubuh

 

“lepas, lepas, lepas” teriaknya memaki bambu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler