Skip to Content

PUISI KEKECEWAAN

Hadiah terindah Tuhan

Hujan memaksaku pergi darinya

Memisahkan antara cinta dan benci

Membuat siapapun akan menangis karenanya

Hatiku pedih

Stagnan

Binasa ...

Mengaung

Percuma

Merangkak 

Percuma

Mengelak

Percuma

Asu menangis tanpa suara

 

Jeda ...

Enyahlah

Oleh : Annie Zulaikha

 

Tak dinyana namamu terpenggal jauh

Menapak tilas dalam goresan luka menanah

Apa yang ada dalam kerumunan riak-riak samudra birumu

BBB (Bukan Benci Biasa)

Bulan April aku tergila-gila akan mata sendu mu

Riak Ombak Mata

Percik api itu sengaja dinyala,
Seuntai sumbu dengan temponya mulai mendesis, menderik.
Nuansa hampa dibius gelisa,
Lepas dari ancang busur, panah-panah berontak memutar balik.

Persecuted in the Vastness of Introspection

Standing in between the walls of the abstract

Eyes sliced with the glare of light in

Cruel smokes from stomach ashtray

Entering the imagination gap that still a virgin

Sayap Bersisik

Selamat siang matahari

Selamat datang sinarmu yang menyebalkan itu

Dear September,

And here we stand to watch the theatrical life

That completely dark to be touched by heart

There’s no home for sincerity to survive

We screamed on the equator so hard

Teraniaya Dalam Luasnya Introspeksi

Berdiri di antara tembok abstrak
Mata tersilet akan silaunya sinar di depan
Asap-asap kejam dari perut asbak
Memasuki celah imajinasi yang masih perawan

Kecewa

Saat senyum itu memudar terhapus sapuan airmata
Terdengar letih langkah mengalir pilu
Entah awal yang tak berujung atau waktu yang berpaling

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler