Skip to Content

Puisi Kenangan

Dapur

aku telusuri kembali ruangan yang ada

di belakang ada dapur yang apinya sudah

jarang sekali mengepul. kompor-kompor

hanya digunakan untuk memasak mie instan.

Ruang Tengah

ah, ruang tengah: jangan sebut lagi

ruangan ini sebagai ruangan keluarga.

di sana sudah begitu jarang ada cengkerama

semenjak ibu meninggal dunia.

 

Rumah Bapakku

aku telusuri kembali rumah bapakku

yang telah berdiri semenjak datang kenanganku.

aku susuri ruangan-ruangannya.

 

ruang tamu:

Masih Nama yang Sama

Lihatlah aku, masih setia di sini
Di pelipis kenangan kita di suatu hari
Tak peduli engkau telah lama pergi
Merajut hidup bersama dia tanpa permisi

KENANGAN SEBUAH PUSARA

Pusara itu, pusara cita-cita,

jiwa yang sejatinya mendongak menjulangkan tiang tiang do'a,

menembus penjuru langit,

Kereta Senja

Di kereta senja ini

Kulihat matahari terbenam tidak tenang

Ditambah jelaga kereta

Yang menghalangi pandangan mata

Ku terlelap di dalam tubuh ular besi

Lelaki Hujan

Lelaki yang seperti hujan,
melukis kenangan di cakrawala.

Cinta

Bukan Pacar Lagi

 

 

 

Kau dulu jadi pacarku..

 

Kau Dulu jadi kekasihku

 

Kau dulu jadi idamanku

SELAMAT JALAN SAHABAT

Apakah ini kenyataan?

Mengapa begitu menyakitkan?

Tetapi itulah takdir dari Yang Maha Kuasa…

Aku tak bisa menghentikannya…

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler