Skip to Content

puisi kesendirian

Aku Sedang Bernyanyi

aku sedang bernyanyi
seperti malam teramat sepi
ketika bulan malas menyinari dan bintang enggan menemani
kita pernah menulis berdua pada satu buku yang telah ku bunuh

Tatapan Kosong

awal hingga titik
ku mencari
satu objek yang menggelitik batu dalam hatiku
 
dua tanda kutip
yang menandakan antonim
padahal indah berburuk sangka
 

Benih Haram Pada Tanah Gersang

Satu peristiwa mengintip dengan satu mata yang merah
Mengurai arti pada pengalaman berkaki pincang
Keringat menodai malam udara sejuk beraroma dosa

Tangisan Kecil Alkohol

Terhempas ke sudut ruang tanpa mata
Dibatasi penghalang besar tembok kaca

Satu malam bercumbu gonggongan serigala
Terhanyut sungai air mata jauh bersama

20 Oktober 2011

Wahai hari,

Entah sudah berapa lama aku mengenalmu

Beribu engkau ku lewati

Persimpangan Nirwana

Kebahagian menangis pada air matamu

Penderitaan tersenyum berkali-kali menyayat hati

Dari nafas hidupku

Bisikan Api Subuh

Api api kayu bakar berbisik menanyakan kabar

Hangatnya nikmat memijat kulitku yang lembab

Untuk Harmonisasi Segala Warna

Di ambang lengang diamuk khayalan kedamaian kawah alam biola

Setiap frasa dalam bisikan kata-kata terkenang saat perawatan tabib mitra

Saya, Aku Dan Diriku

Hidupku adalah satu kejutan

Dimana ‘tak satu pun nafas dapat meminta

Hidupku bukanlah dua pilihan

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler