Skip to Content

puisi kritik sosial

Orang Berlalu-lalang Didepanku Tanpa Salam

Seperti nisan tak bernama

Di busur lorong matahari aku lewati

Di katulistiwa

Aku Dan Seorang Bocah

Malam ini telah larut kau masih ada disini Siapa membawamu

 

 

 

Kembali Di Tanah Tak Bertuan

Aku tunggu disatu musim

Daun- daun bergugur saat itu

Ranting kering engan tetesan hujan menyatu

Temara yang hilang alfa

Diriku bukan esa

Merdeka itu . . . . . (Kado Negeriku)

    Merdeka itu . . .

Titik jenuh mereka melupakannya

Sang pahlawan bukan mati terbunuh

 

 

Merdeka itu . . . .

Negeri Di Bawah Awan Hitam

Di antara raja di raja dengan

Dihamba saya

Adalah rumahku

Berlindung di awan hitam

Pada opeti

Bencana

 

 

 

KUBUR SIAPA

Menunggu pengali kubur

Tanam jasad di bumi

Untukku

 

 

Telah meregang nyawa di badan

Menempat diri di serpihan dosa

Kawan Baru

 

 

 

 

 

 

 

BOLA OH BOLA

setan setan pun senang bermain dan menonton bola
bertanding taruhan di ruang gelap tertutup
bolanya kepala manusia
yang ditendang bolak balik
membentur tembok
sampai penyok

AMPLOP

dongeng tentang amplop
yang terbuat dari kertas coklat
isinya duit
kalau isinya padat
diterima dengan baik
kalau tipis
jangan coba menyuapku ah
memang cantik yang padat dan gemuk

PUISI RD.KEDUM

BULAN MERAH DARAH

Bulan merah darah,

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler