Skip to Content

Puisi Nasionalis

Sepenggal dari Alaihis Salam

Sepenggal dari Alaihis Salam

 

Khidhir menjawab: "Sesungguhnya 

kamu sekali-kali tidak akan 

Lingkar Nada

Kerlip cahaya di katulistiwa

Karenanya perangai harap mulai tumbuh

Tertanam lemah di lereng gunung

Mengalun lembut di padang pasir

 

Anak-Anak Negeri

Penjarah uang rakyat itu menari nari di atas kertas keserakahannya. Mereka liar menggamit bumi kemewahan didada  langit.

Menduga dalam Duka

hari yang menyengat

kami berduka untuk negeri

empat atau lima

kami berduka untuk negeri

 

sebuah petuah tanpa nada

yang mengalun pelan

Negeri yang Tersiksa

Negara itu.

Jerit Senja

Pilu

Nafas kehidupan di negeriku memilukan

Ngilu

Aku membayangkan jerit kelaparan itu

Pedih

Kala kulihat korupsi tumpang-tindih

Senja menjerit

DIJALANAN KAMI SANDARKAN CITA-CITA

Berjalan ditepi keramaian

Menatap pilu jerit anak kelaparan

Mengais rizki dari tumupukan mutiara negeri

Tumpukan mutiara disudut remang Bantar Gebang

NEGERI SURAM

NEGERI SURAM

 

Inikah negeri kita

Negeri intan dan permata

Negeri yang subur dan kaya

PERTIWI

PERTIWI

Telah kau taburkan benih di taman pertiwi

Dengan korban tubuhmu

Disini aku berdiri

Akan meneruskan perjanganmu

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler