saat kemarau dia merayu
ditebarnya angin dilukiskannya awan
:REVOLUSI MENTAL
kutulis sajak ini padamu, karena nuraniku tak pernah sudi membatu
awan-awan putih perak
hinggap bersarang di ranting kosong
bulan, dalam kabut ini aku memandangmu
mengapa parasmu sekelam wajah seseorang yang sedang tertekan
setelah kau duduk di kursi itu, pemandangan kian kelabu
di tangan para ksatria
pedang itu adalah alat untuk menegakkan kebenaran
pernah lihat musim terpilu
pohonan ranggas sabana tandus
rerawa kering sungai sembilu
dari hari ke hari, dari panggung ke panggung fana ini
: Kpd Cinta
sendiri di ujung aspal ini
rina gemintang merenda langit
kerlipnya di matamu
Komentar Terbaru