Skip to Content

Puisi Religi

tuntunlah pada jalan keberkahan-Mu

yang kuterima hari ini 

inilah yang menjadi bagianku

seberapapun, inilah bagianku

memang serasa kurang

tapi hati ini harus keras berjuang

belailah daku

belailah daku dengan rahmat-Mu

agar dapat kurasakan kembali kehidupan ini

dan tersingkap semak-semak perintang jalan

untuk tempat kaki ini meniti

doa-doa laten

duapuluh hari aku hampir tinggalkan doa-doaku

untuk mendiang ayaku

untuk ibuku

untuk istriku

untuk anak-anakku

dan untuk yang kusayangi

Tuhan ijinkan aku

Tuhan

ijinkan aku membaca yang di depanku

ijinkan aku membaca masa depan

manakala cara itu mampu mendekatkanku pada-Mu

tapi jika cara itu membuatku sombong

tadarusku

di ujung ramadhan empat belas empat tiga ini

bersamaan fajar shidiq yang merekah

kututup tadarusku pada an-naas 

surat terakhir pada mushaf kalam suci-Mu

biarkan aku bertanya

pernah aku bertanya dan berkali-kali bertanya

bertabayunlah

ketika pada akhirnya kenyataan bicara 

dan engkau jujur seirama hatinuranimu 

engkau akan melehkan air mata 

dan engkau akan menangis selamanya 

ketika gelisah merayap

tataplah langit di kegelapan malam

ketika rasa putus asa mewarnai langkahmu

maka di sana akan kau lihat taburan bintang

yang nampak kecil namun tetap bersinar

kusandarkan asaku pada-Mu

setiap asa yang ingin kugapai

senantaisa kubalut dengan doa-doa

karena aku sadar bahwa aku tidak memiliki daya

karena aku sadar bahwa semua ada pada genggaman-Mu

Untuk Anak-anakku

anak-anakku

perlahan dan pasti engkau akan sampai

saat-saat engkau harus menelusuri makna perjalanan diri

Sindikasi materi


Terpopuler Hari Ini

Sebulan Terakhir

Terpopuler